Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Goyang Lidah Ketupat Kandangan Perut Ikan Haruan di Banjarbaru

Rasanya kuliner ini tidak asing bagi sebagian besar warga Kalimantan. Ketupat Kandangan, kuliner khas Kalimantan Selatan. Tapi, saya bisa jamin hanya sedikit orang yang pernah mencoba kuliner ini dengan lauk isi perut Haruan.

BERI.WEB.ID - Rasanya kuliner ini tidak asing bagi sebagian besar warga Kalimantan. Ketupat Kandangan, kuliner khas Kalimantan Selatan. Tapi, saya bisa jamin hanya sedikit orang yang pernah mencoba kuliner ini dengan lauk isi perut Haruan.

Di Landasan Ulin Kota Banjarbaru banyak depot makan menyajikan menu Ketupat Kandangan. Arah Banjarmasin di depot Mak Haji Jl Paramuan, arah Bandara ada juga depot nasi kuning, arah Banjarbaru juga ada depot ketupat kandangan tanpa plang persis seberang masjid Al Karomah. Artinya, anda tak perlu susah mencari kuliner tradisional ini di Landasan Ulin Banjarbaru. Tapi, dari sekian banyak tempat, saya memfavoritkan depot Mak Haji di Jl Paramuan. Alasannya, karena tempat dan cita rasa kulinernya lebih cocok saja di lidah.

Suatu ketika, empat orang bapak-bapak rempong ceritanya sedang asik ngorol di pos kamling. Saat itu kebetulan jadwal mereka jaga malam. Obrolan santai hingga ngobrol soal negara pun sudah jadi kebiasaan empat pria rempong itu jika sudah berkumpul.

Ada satu topik yang sempat mencuri perhatian saya dari obrolan mereka. Mendadak setelah ngalor-ngidul ngobrol topik politik tak karuan, tiba-tiba salah seorang diantara mereka nyeletuk membahas ketupat Kandangan. Saya juga tidak mengerti kenapa topik obrolannya tiba-tiba berubah. Dalam hati “mungkin obrolan mereka soal negara bikin perut lapar” begitu kira-kira.

Beruntungnya, saya tak perlu repot-repot mencari tahu, depot mana yang terbaik dari tiga depot yang saya sebutkan di atas. Karena mereka semua ternyata pelanggan depot yang sama. Mereka pun kompak bilang ke saya. “Kalau makan ketupat kandangan, cobalah pakai perut ikan haruan. Coba saja, rasanya itu loh,” kata pria berbadan kekar kepala plontos itu. Seketika, saya langsung terhasut bujuk rayu pria itu dan meniatkan diri mencobanya langsung keesokan harinya.

Dan ternyata...... benar kata pria rempong itu. Rasanya beda, lebih lezat, dan unik.  Tidak mudah bagi saya bisa menikmati isi perut atau jeroan ikan.  Kendati diolah dengan beragam cara.  Namun, lauk isi perut Haruan ini membantah keraguan saya.  Memiliki tekstur hampir sama dengan jeroan unggas. Bedanya aroma isi perut haruan ini tak begitu bau amis, karena tertutupi aroma bakaran. Citarasanya juga lebih gurih dibanding bagian daging, kepala atau ekor haruan. Benar kata pria itu, tidak rugi mencobanya.

Meski begitu, saya sih tak berani merekomendasikan kuliner ini kepada anda yang memiliki riwayat kolesterol yang tinggi. Tapi jika sekedar untuk menjawab rasa penasaran, boleh saja lah beberapa kali menikmati kuliner ini. Soalnya rugi kalau tidak sempat mencoba. Kalau anda suka bagian apanya ? daging, kepala, ekor atau jeroan ikan haruan ? silakan komentar di bawah.  [red]