Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aplikasi ini Berhasil Mendeteksi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610

Aplikasi ini Berhasil Mendeteksi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610
Foto-merdeka.com


Jatuhnya pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, Senin (29/10/2018) pagi berhasil dideteksi aplikasi mobile sekaligus situs web pelacak penerbangan pesawat di seluruh dunia, Flight Radar 24.

Aplikasi dan layanan website ini dapat memperlihatkan asal dan tujuan penerbangan, nomor penerbangan, jenis pesawat, posisi, ketinggian hingga kecepatan pesawat.

Pengguna juga bisa melihat pandangan pilot secara langsung atau posisi keberadaan pesawat ketika melakukan penerbangan.

Menurut pantauan aplikasi Flight Radar 24, pesawat Lion Air JT610 terakhir terdeteksi pukul 06.31 WIB atau 23.31 UTC (Universal Time) di perairan sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Saat jatuh, pesawat ini dalam kecepatan 345knot dan ketinggian 3.650 kaki. Aplikasi Flightradar24 biasanya menginformasikan status pesawat, entah saat pesawat tengah terbang atau mendarat.

Pesawat JT610 dijadwalkan terbang dari Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB dan seharusnya tiba di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya seperti dikutip dari liputan6.com, Senin (29/10/2018) menjelaskan, pesawat jatuh di koordinat S 5' 49.052" E 107' 06.828" sekitar Karawang tepat 13 menit setelah mengudara.

Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan 15 Agustus 2018. Pesawat nahas ini membawa 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak dan 2 Balita. Tak hanya itu, ada pula 8 kru pesawat terdiri dari pilot dan co-pilot serta 6 awak kabin.

Menurut KNKT, pesawat Lion Air JT610 ini telah menempuh jam terbang kurang lebih 800 fly hour.

Pesawat dikomandoi Capt Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin. Mereka antara lain, Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

Kapten pilot dikatakan sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang. [red]