5 Fakta Pembekuan Sel Telur atau Mani Wanita, Cowok-Cewek Wajib Tahu ini !

Hamil dan memiliki anak merupakan dambaan setiap rumah tangga dimasa depan. Namun dalam kondisi tertentu, tidak semua mungkin melakukannya saat usia subur. Pembekuan sel telur sering menjadi alternatif solusi yang dilakukan di berbagai negara.
Apa dan bagaimana sebenarnya yang dimaksud dengan pembekuan sel telur atau mani wanita ?
Secara sederhana, prosesnya dilakukan di laboratorium. Sel telur yang dihasilkan oleh seorang wanita dikeluarkan melalui cara tertentu. Setelah dikeluarkan, sel ini disimpan dalam kondisi suhu beku agar dapat digunakan di kemudian hari. Istilahnya seperti bank, namanya bank sel telur.
Di Indonesia sendiri, teknologi ini terbilang masih baru. Lantas, layak kah teknologi ini dicoba ? sebelum anda membuat keputusan dan kesimpulan tentang hal ini, ada baiknya menyimak terlebih dahulu fakta-fakta pembekuan sel telur atau orang kampung umumnya menyebut dengan istilah mani wanita.
1. Tidak Semua Wanita Boleh Melakukannya
American Society for Reproductive Medicine (ASRM) tahun 2012 menyatakan bahwa sel telur yang sudah matang dikeluarkan dan dibekukan hanya boleh dilakukan pada wanita dengan kondisi tertentu saja. Wanita dengan usia subur dan sudah memiliki pasangan dilarang melakukannya.
Anda boleh melakukannya jika sudah mencapai usia matang dan belum memiliki pasangan. Dikhawatirkan saat usia tidak subur baru memiliki pasangan
Orang dengan penyakit tertentu di usia muda, seperti kanker dapat melakukan pembekuan pada sel telur. Saat dia sudah tiada, pasangan dapat tetap memiliki keturunan dari dirinya.
2. Penyimpanan Sel Telur Tidak Menjamin Kehamilan
Hanya sekitar 36 sampai 61 persen dari wanita yang menggunakan sel telur yang sudah dibekukan yang akhirnya mengalami kehamilan.
3. Baru Sedikit Wanita yang Menggunakannya
Meski teknologi membuat kehamilan dengan cara membekukan sel telur sudah digunakan banyak negara, masih sedikit wanita yang menyimpan kemudian menggunakannya. Hasilnya belum signifikan untuk dijadikan pedoman keberhasilan.
4. Pembekuan Akan Baik jika Dilakukan di Usia Muda
Ternyata dari sedikit orang yang kemudian menggunakan sel telur yang disimpannya sebagian besar yang berhasil adalah wanita usia muda. Wanita yang berada di kisaran umur antara 20 sampai 30 tahun.
5. Digunakan Pertama Kali pada 1986
Teknologi ini rupanya bukan teknologi baru. Teknologi pembekuan sel telur ini digunakan pertama kali pada 1986. USC Fertility Center melaporkan sekitar 5.000 bayi telah lahir dari prosedur simpan beku sel telur dii seluruh dunia.
Anda tertarik dengan pembahasan di atas? Atau mempunyai masalah dengan kesuburan dan ingin cepat dapat momongan? Kunjungi website https://bocahindonesia.com/ sebagai solusi.
Melalui web Anda dapat bebas menanyakan segala hal tentang fertilisasi. Jika ingin tindakan lanjut, Bocah Indonesia juga siap dengan tim fertilisasi spesialis yang handal untuk membantu. [red/*]