Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapan Anak Boleh Diberi Gadget ?, ini Kata Para Pakar Teknologi

Perkembangan teknologi kian pesat. Ada dampak positif dan negatif dari pesatnya perkembangan teknologi ini, terlebih untuk anak-anak. Seorang pencipta teknologi Bill Gates menerapkan aturan tegas mengenai gadget pada anak-anaknya. Bill Gates adalah orang paling tahu baik atau tidaknya soal teknologi.
foto via SolusiSehatku.com


BERI.WEB.ID - Perkembangan teknologi kian pesat. Ada dampak positif dan negatif dari pesatnya perkembangan teknologi ini, terlebih untuk anak-anak. Seorang pencipta teknologi Bill Gates menerapkan aturan tegas mengenai gadget pada anak-anaknya. Bill Gates adalah orang paling tahu baik atau tidaknya soal teknologi.

Orang terkaya di dunia lewat ciptaan teknologi modern di industri komputer ini menetapkan usia minimum anak-anak dibolehkan memiliki ponsel. Ini harus menjadi catatan bagi anda para orang dewasa.

Boss komputer kelas dunia ini memiliki tiga orang anak yang beranjak remaja. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia teknologi, pastinya dia mengetahui kapan usia terbaik memberikan telepon seluler (ponsel) atau gadget pada anak.

Dalam sebuah wawancara yang dimuat di Tenplay seperti dikutip dari id.theasianparent.com, yang ditulis seorang Penulis yang menggemari dunia anak dan concern terhadap isu tentang perempuan, Fitriyani dalam tulisannya mengemukakan bahwa Bill Gates menegaskan anak seharusnya TIDAK dibolehkan memiliki ponsel pintar atau gadget sebelum usianya 14 tahun.

Pakar parenting (pendidikan orangtua untuk anak-anak) dan ahli teknologi mengamini ucapan Bill Gates. Karena penelitian juga telah membuktikan bahwa membiarkan anak menyentuh teknologi terlalu dini bisa berdampak buruk pada anak.

Bill mengaku, bahwa dia dan istrinya Melinda menetapkan aturan ketat terkait memberikan gadget pada anak-anaknya. Meskipun anak mereka memprotes aturan tersebut, namun Bill tetap tegas.

"Kami tidak membolehkan ada yang memegang ponsel pada saat makan. Kami juga tidak memberikan telepon seluler (ponsel) pada anak kami sebelum usianya 14 tahun, meskipun mereka mengeluh bahwa teman-teman mereka sudah memiliki ponsel sebelum berusia 14 tahun," kata Bill Gates.

Berikut ini adalah sederet aturan terkait penggunaan teknologi, yang diterapkan Bill Gates dan sang istri pada anak-anak mereka.

1. Melarang anak mereka memiliki ponsel sebelum berusia 14 tahun.
2. Membatasi screen time, sehingga mereka punya waktu lebih banyak untuk dihabiskan bersama keluarga.
3. Tidak dibolehkan membawa ponsel pada saat makan.
4. Menentukan jam berlaku untuk melihat televisi dan ponsel setiap hari sehingga anak-anak bisa pergi tidur lebih awal dibanding anak lain.

Dampak buruk gadget pada anak

1. Anak bisa terpapar pengaruh buruk dari internet, juga rentan menjadi korban dari predator yang berkeliaran di internet, atau bullying di dunia digital.
2. Mempengaruhi perkembangan otak anak.
3. Membuat anak menjadi malas bergerak, sehingga sistem motoriknya lamban untuk berkembang.
4. Mempengaruhi perkembangan kesehatan mental dan sosialnya. Anak yang kecanduan internet dan gadget tidak bisa bersosialisasi dengan baik, sehingga dia tidak memiliki teman bermain.
5. Membuat anak ketergantungan terhadap gadget, sehingga dia tidak bisa mandiri dalam menyelesaikan masalah.
6. Anak menjadi lamban dalam berpikir.

Meski diakui bahwa internet juga memiliki konten yang baik dan bagus untuk perkembangan anak. Namun, jika tidak selektif dan dibatasi, screen time yang berlebihan bisa berdampak buruk pada anak.

Sebagai orangtua, harus berani tegas dalam menetapkan aturan terkait memberikan gadget pada anak. Meski anak mengeluh ini itu, Anda harus tetap kuat menerapkan aturan itu. Mendiang Steve Jobs, sang boss merk gadget terkenal di dunia Apple juga menyatakan bahwa dia melarang anak-anaknya untuk menggunakan teknologi terbaru.

Hal ini tentunya membuka mata kita, bahwa para pakar teknologi sendiri tidak membiarkan anak mereka terpapar oleh kecanggihan teknologi terlalu dini. Mereka membiarkan anaknya tumbuh dengan normal, dan bersahabat dengan lingkungan sekitarnya. Agar anak bisa bertumbuh kembang dengan baik.  


Tips memilih gadget untuk anak

Mau tidak mau, generasi anak-anak kita lahir seiring dengan perkembangan gadget. Tak heran, banyak anak kecil yang lebih lihai menggunakan gadget dibanding orangtuanya.

Kita dapat mengambil manfaat dari kemajuan teknologi untuk membantu proses belajar anak. Jika kita bijak memilih gadget untuk anak, keberadaan teknologi tidak akan jadi boomerang untuk keluarga kita. Berikut ini tips bijak memilih gadget untuk anak :


1. Jangan terbuai dengan fitur gadget

Langkah pertama agar bijak memilih gadget untuk anak adalah membrikan pertimbangan soal fungsi gadget tersebut untuk anak. Jangan sampai, kita membeli sebuah gadget canggih yang kebanyakan fiturnya tidak diperlukan anak. Untuk apa membayar mahal untuk sesuatu yang tidak kita perlukan?

Bisa dimulai dengan pertanyaan : Apa fungsi gadget itu? Apakah untuk hiburan, belajar, atau hanya untuk alat komunikasi?

Kemudian, rencanakan penggunaannya sejak awal. Misalkan, soal jadwal penggunaan gadget, yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan gadgetnya, maupun target belajar gadget.

2. Review fiturnya

Di dalam sebuah gadget baru, selalu ada fitur yang otomatis terinstal di sana. Telitilah, fitur apa saja yang ada di sana? Apakah anak akan menggunakan fitur tersebut atau tidak.

Untuk fitur yang akan terinstal, teliti dulu rating usianya. Melihat sekilas sebuah aplikasi tidaklah cukup. Bila perlu, anda perlu mencobanya satu persatu agar yakin bahwa anak akan mengonsumsi hal-hal sehat di dalamnya.

3. Mengerti cara menggunakan fitur “Kontrol orangtua”

Sebelum memberikan gadget pada anak, pastikan anda dapat menggunakan fitur kontrol orangtua. Fitur ini berfungsi untuk melindungi anak dari berbagai kejahatan yang ada di internet.

Anda bisa mengecek laman apa saja yang ia buka dan dengan siapa saja ia berinteraksi di internet. Internet adalah tempat para predator seksual berkeliaran.

4. Prioritaskan kehangatan keluarga


Sebaiknya Anda perlu menunda diri untuk memberikan gadget pada anak jika belum yakin manfaatnya untuk kepentingan keluarga. Jangan sampai, ponsel pintar dan berbagai peralatan canggih ini merampas kehangatan keluarga Anda.

Pilihlah gadget yang tidak hanya menawarkan hiburan dan fitur yang interaktif. Tetapi juga punya nilai pendidikan dan fungsional untuk kepentingan keluarga. Hal yang perlu diperhatikan juga, jangan sampai gadget merenggut waktu istirahat si kecil.

Membatasi penggunaan sesuai usianya adalah hal yang penting untuk perkembangan mental dan intelektual anak. Jangan lupa, si kecil pun masih perlu bermain di luar rumah untuk melatih motoriknya.


Mengatasi kecanduan gadget pada anak

Hidup di jaman sekarang artinya tak jarang ada orangtua yang mengeluh anaknya kecanduan gadget. Baik itu televisi, telepon genggam, sampai tablet.  Padahal kecanduan akut terhadap gadget pada anak-anak dapat merusak kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Efek merusaknya dalam beberapa hal bisa sama seperti kecanduan alkohol atau NARKOBA.

Penelitian yang dilakukan British Heart Foundation (BHF), menunjukkan bahwa hanya 1 dari 10 balita ‘generasi iPad’ yang cukup aktif untuk bisa dikategorikan sehat.  Beberapa ciri-ciri anak kecanduan gadget diantaranya penggunaan gadget secara terus-menerus diiringi berkurangnya minat untuk bersosialisasi, selalu meminta diberikan gadget. Jika tidak diberi, anak akan mengamuk.  

Ciri yang lain adalah tidak mau beraktivitas di luar rumah. Misalnya bersikeras meminta pulang agar bisa bermain game di rumah.  Serta menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih bermain gadget. Seperti tidak mau disuruh tidur atau mandi.

1. Membatasi penggunaan

Batasi penggunaan gadget sesuai dengan rekomendasi kelompok umurnya. The American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Paediatric Society (2010) telah menerbitkan pedoman screen time seperti berikut ini:

  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun: sebaiknya tidak dibiarkan bermain gadgetsendirian, termasuk TV, smartphone dan tablet.
  • Anak-anak usia 2 sampai 4 tahun: kurang dari satu jam sehari.
  • Usia 5 tahun ke atas: sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari untuk penggunaan rekreasional (di luar kebutuhan belajar).
2. Beri jadwal

Jadwalkan waktu yang tepat untuk bermain gadget. Di luar itu, orangtua juga harus menyiapkan kegiatan alternatif lainnya agar anak tidak bosan dan beralih ke gadget lagi.

3. Jangan beri akses penuh

Letakkan tv atau komputer di ruang keluarga. Sehingga setiap anak menggunakannya, dia tidak sendirian dan masih dalam pengawasan anggota keluarga lainnya.

Selain itu perangkat mobile juga sebaiknya tidak diserahkan pada anak sepenuhnya. Biarkan anak meminta izin terlebih dahulu jika ingin menggunakannya, dan ambil kembali setelah selesai.

4. Tetapkan wilayah-wilayah bebas gadget


Buat peraturan tidak boleh menggunakan gadget di tempat-tempat tertentu. Misalnya di meja makan, di kamar tidur, dan di mobil.

5. Ajarkan anak pentingnya menahan diri
Pastikan untuk memberikan pujian pada anak ketika ia berhasil menahan diri untuk tidak bermain game dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

6. Berikan contoh yang baik

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa anak meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Untuk itu, Parents juga harus menjadi contoh yang baik, letakkan HP dan bermainlah bersama si kecil.  Semoga bermanfaat.  
 [red]